Kaum muslimin dewasa ini terus bersentuhan
dan mengalami kehadiran masyarakat agama lain disekeliling mereka sebagaimana
halnya yang terjadi selama berabad-abad yang lalu.
Ditengah wilayah islam terdapat
minoritas-monoritas Kristen , yang jumlah tyerbesarnya ada di Mesir. Selain itu
, masih juga di dapati masyarakat yahudi , terutama di Iran dan Turki. Walaupun
sebagian besar kaum Yahudi di Negara-negara Arab telah berpindah ke Israel
sejak 1948.Penganut Zoroaster masih di jumpai di Iran dan kaum muslim hidup
berdampingan dengan agama Hinduyang tidak hanya terlihat di India tetapi juga
di Bangladesh , Nepal , Malaysia , dan Indonesia dan dengan masyarakat Budha di
Sri langka , Thailand , Ladakh , Burma , Cina , dan negara-negara lain.
Begitu juga masyarakat muslim hidup
berdampingan dengan penganut konfusianisme dan taoisme , tidak Cuma di Cina ,
juga di Malaysia dan Indonesia. Secara umum dapat dikatakan bahwa sepanjang
sejarah islam , hubungan antara masyarakat muslim dan kaum minoritas yang ada
di Negara atau wilayah mereka berlangsung baik dan harmonis.
Mengingat hal-hal tersebut , penyusun
memandang perlu untuk membuat tugas kelompok dalam wilayah makalah untuk
menunjang sebagai sarana studi belajaryang dibutuhkan. Karena itulah , harapan
penyusun semoga siapapun baik para mahasiswa ataupun yang lainnya dapat
mengkaji ilmu dari makalah ini.
Akhirnya , dengan tidak mengigkari adanya
kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam makalah ini , penyusun mengharapkan
adanya kritik maupun saran yang sangat konstuktif dari para pembaca.
ISLAM DAN PLURALISME AGAMA
A.
PENGERTIAN
Pluralisme agama adalah sebuah konsep
tang mempunyai makna yang luas , berkaitan dengan penerimaan terhadap
agama-agama yang berbeda , dan dipergunakan denagn cara yang berlain-lain pula
:
1.
Sebagai pandangan dunia yang mengatakan bahwa agama
seseorang bukanlah sumber satu-satunya yang eksklusif bagi kebenaran dan dengan
demikian di dalam Negara-negara lain pun dapat di temukan setidaknya satu
kebenaran dan nilai2 yang benar.
2.
Sebagai penerimaan atas konsep bahwa dua atau lebih
agama yang sma-sama memiliki klaim-klaim kebenaran yang eksklusif sama-sama
sahih. Pendapat ini seringkali menekankan aspek-aspek bersama yang terdapat
dalam agama-agama.
3.
Kadang-kadang juga digunakan sebagai sinonim untuk
ekumenisme , yakni berupa untuk mempromosikan suatu tingkat kesatuan ,
kerjasama , dan pemahaman yang lebih baik antar agama-agama atau berbagai denominasi
dalam suatu Negara.
4.
Dan sebagai sinonim untuk toleransi agama , yang
merupakan prasyarat untuk kosistensi harmonis antara berbagai agama ataupun
denominasi yang berbeda-beda.
B. PLURALISME MENURUT BERBAGAI AGAMA
1.
Islam
Dalam pandangan islam , sikap
menghargai dan toleransi kepada pemeluk agama lain adalah mutlak untuk dijalankan
(pluralitas). Namun , bukan berarti beranggapan bahwa semua agama sama
(pluralisme). Artinya tidak menganggap bahwa tuhan yang kami sembah adalah
tuhan yang kamu sembah.
Solusi islam terhadap adanya pluralism agama adalah dengan
mengakui perbedaan dan identitas agama masing-masing. Tapi solusi paham
pluralism agama di orientasikan untuk menghilangkan konflikdan sekaligus
menghilangkan perbedaan dan identitas agama-agama yang ada.
Di dalam
Al-Qur’an menyebutkan , tidak ada paksaan dalam beragama (Q.S Al-Baqoroh : 256)
dan sepanjang sejarah islam tidak terjadi paksaan untuk memeluk islam. Justru
menurut islam keyakinan yang di paksakan adalah penghinaan terhadap tuhan dan
martabat serta harga diri manusia yang telah di berikan oleh Tuhan.
2.
Kristen
Dalam dunia Kristen , pluralism agama
pada beberapa decade terakhir diprakarsai oleh John Hick. Dalam dalam hal ini
dia mengatakan bahwa menurut pandangan fenomena logis, terminology pluralisme
agama arti sederhananya adalah relitas bahwa sejarah agama-agama menunjukkan
berbagai tradisi serta kemajemukan yang timbul dari cabang masing-masing agama.
Dari sudut pandang filsafat , masalah ini menyoroti sebuah teori khusus mengenai
hubunagn antar tradisi dengan berbagai klaim dan rifal mereka. Istilah ini mengandung
arti berupa teori bahwa agama-agama besar dunia adalah pembentuk aneka ragam
presepsi yang berbeda mengenai satu puncak hakikat yang misterius.
3.
ISLAM , HAM , DAN PLURALISME AGAMA
Untuk masalah yang
menyangkutpenerapan HAM dan pluralism agama , Al-Qur’an dan sunah Nabi Muhammad
S.A.W memberikan bimbingan dan teladan implementatifnya kepada pengikutnya ,
mulai dari kehidupan keluarga sampai berbangsa dan bernegara , bahkan
pemerintahan atau Negara pertama yang didirikan oleh Nabi Muhammad S.A.W
bersama pengikutnya di Madinah adalah sebuah Negara denagn kemajemukan agama
dan suku. Ada beberapa contoh yang perlu dikemukakan dalam tulisan ini :
a.) Bahwa perbedaan
agama dalam suatu keluarga tidak selayaknya merusak hubungan baik antara merkadalam
kehidupan sehari-hari , apalagi itu jika terjdi antara anak dengan orangtuanya.
b.) Nabi Muhammad
S.A.W member contoh dalam hubunagn baik dan saling menghormati dengan
tetangganya yang berlainan agama.
c.)
Pada awal memolai kehidupan di Madinah , langkah
pertama yang di lakukan oleh Nabi Muhammad S.A.W adalah menyatukan masyarakat
madinah dan sekitarnay yang melahirkan “Piagam Madinah”.
d.) Khalifah Umar
Bin Khotob r.a waktu menerima berita bahwa pasukan islam telah menguasai
Al-Qudus (Yerusalem) , segera dikirimkan pemerintah kepada komandan pasukannya.
Rambu-rambu kerukunan dalam kehidupan agama dalam masyarakat
majemuk , yang intinya :
a.
Jangan sampai satu kelompok dengan kelompok lain
saling menghina.
b.
Jangan saling mencela.
c.
Jangan menyebut kelompok tertentu dengan kesan
melecehkan.
d.
Jangan suka berprasangka buruk terhadap pihak lain.
e.
Jangan suka mencari-cari kesalahan orang.
f.
Jangan menyebarkan isu-isu yang merugikan orang lain.
IV DAFTAR
PUSTAKA
Sayyed hosen
nashr, The heart of islam
Muhammad tholhah
hasan , Islam dalam prespektif sosio kultural