Rabu, 13 Juni 2012

SEJARAH KHULAFAH AL-RASYIDIN



A.    ABU BAKAR AS-SHIDDIQ (11 -13 H /632-634 M)

  1. Pengangkatan Menjadi Kholifah
Setelah Rasul wafat, kaum Anshar menghendaki orang yang akan menjadi khalifah di pilih dari antara mereka. Ali bin Abi Thalib menginginkan dirinya yang menjadi khalifah karena beliau adalah menantu dan karib nabi. Akan tetapi kebanyakan kaum muslimin menghendaki Abu Bakar, maka dipilihlah Abu Bakar menjadi khalifah melalui musyawarah Saqifah Bani Sa’idah Kemudian orang – orang yang tadinya ragu-ragu untuk memberikan bai’ah kepada Abu Bakar segera memberikan bai’ah.
Sesudah terpilih, Abu Bakar berpidato. Beliau menjelaskan siasat pemerintahan yang akan beliau jalankan.
Prinsip-prinsip yang diucapkan:
   “ Wahai manusia! Saya telah diangkat untuk mengendalikan urusanmu, padahal aku bukanlah orang yang terbaik diantaramu. Maka jikalau aku menjalankan tugasku dengan baik, ikutilah aku, tetapi jika aku berbuat salah, maka betulkanlah! Orang yang kamu pandang kuat, saya pandang lemah, hingga aku dapat mengambil hak dari padanya. Sedang orang yang kamu pandang lemah, saya pandang kuat, hingga saya dapat mengembalikan haknya kepadanya. Hendaklah kamu ta’at kepadaku selama aku ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya, tetapi bila mana aku tiada menaati Allah adan Rasul-Nya kamu tak perlu menaatiku” 


Kekuasaan yang dijalankan pada massa khalifah Abu Bakar, sebagaimana pada masa Rasulullah, bersifat sentral: kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif terpusat ditangan Khalifah. Selain menjalankan roda pemerintahan, khalifah juga melaksanakan hukum,. Meskipun demikian, seperti juga Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar selalu mengajak sahabat-sahabatnya bermusyawarah.
  1. Kesulitan-kesulitan yang Dihadapi
Islam tersiar setelah Persepakatan al-Hudaibiah. Hal-hal yang terjadi:
­  Banyak terjadi kemurtadan, hal ini terjadi karena:
Æ  Adanya sukuisme.
Æ  Salah menafsirkan al-Qur’an.
­  Tidak mau membayar zakat.
­  Munculnya nabi palsu, diantaranya:
Æ  Musailimatul Kazzab dari Bani Hanifah di al-Yamamah
Æ  Al Aswad al ‘Ansi di Yaman
Æ  Thulaihah ibnu Khuwailid dari Bani Asad

  1. Perluasan Islam
Abu Bakar membentuk pasukan yang dipimpin oleh Khalid ibnu Walid, Amr ibnul ‘Ash, Ikrimah ibnu Abi Jahl, Syurahbil ibnu Hasanah, dll.
Hasil peperangan:
Musailimah terbunuh oleh Wahsyi.
Laskar Islam telah menjelajahi Tanah Arab.

  1. Peradaban dan Kebudayaan
            Setelah perang berakhir, kondisi kaum muslimin menjadi tenteram, tidak khawatir lagi beribadah kepada Allah. Perkembangan dagang dan hubungan bersama kaum muslim yang berada di luar Madinah keadaannya terkendali dan terjalin dengan baik. Selain itu juga kemajuan yang dicapai adalah : Pembukuan Al-Qur’an
Abu Bakar memegang pemerintahan selama 2 tahun. Beliau mengerahkan kaum muslimin untuk menghancurkan syirik dan memberantas keragu-raguan dan Waham menggulingkan singgasana Kisra (raja Persia) dan Kaisar (raja Romawi). Sampai akhirnya beliau meninggal.

B.     UMAR BIN KHATAB (13-23 H/634-644 M)

a.                  Pengangkatan Menjadi Kholifah
Pada saat menderita sakit menjelang ajal tiba, Abu Bakar melihat situasi negara masih labil dan pasukan yang sedang bertempur di medan perang tidak boleh terpecah belah akibat perbedaan keinginan tentang siapa yang akan menjadi calon penggantinya. Beliau memilih Umar bin Khatab. Pilihannya ini sudah dimintakan pendapat dan persetujuan para pemuka masyarakat pada saat mereka menengok dirinya sewaktu sakit.

b.      Kesulitan-kesulitan yang Dihadapi
.Perebutan wilayah mesir antara bangsa arab dan bangsa romawi
Perang dengan bangsa Persia yang mengakibatkan pembunuhan umar
c.       Perluasan Islam
Wilayah islam sudah meliputi jazirah Arabia, Palestina, Syria, sebagian besar wilayah Persia, dan Mesir.
d.      Peradaban dan Kebudayaan
Diantara perkembangan yang ada pada masa Khalifah Umar adalah :
  • Pemberlakuan Ijtihad.
  • Menghapuskan zakat bagi para muallaf.
  • Mengahpuskan hukum mut’ah.
  • Lahirnya ilmu Qira’at.
  • Penyebaran Ilmu Hadits.
  • Menempa mata uang.
  • Menciptakan tahun Hijriah

C.    USMAN BIN AFFAN (23-35 H/644-656 M)

a.      Pengangkatan Menjadi Kholifah
Usman Ibn Affan dipilih dan diangkat dari enam orang calon yang diangkat oleh khalifah Umar saat menjelang wafat beliau karena pembunuhan. Keenam orang tersebut adalah: Ali bin Abu Thalib, Utsman bin Affan, Saad bin Abu Waqqash, Abd al-Rahman bin Auf, Zubair bin Awwam, Thalhah bin Ubaidillah, serta Abdullah bin Umar, putranya, tetapi “tanpa hak suara”.2

b.      Kesulitan-kesulitan yang Dihadapi
­  Perang tabuk
­  Al-Fitnah al-Kubra (Zaman Fitnah):
Æ  membakar mushaf-mushaf
Æ  shalat tidak diqasar sewaktu di Mekah
Æ  mengkhususkan sumber air untuk kepentingan dirinya sendiri
Æ  mengangkat pimpinan dari kalangan generasi muda
Æ  lebih mengutamakan kepentingan Bani Umayah (golongan beliau)

c.       Perluasan Islam
Wilayah Islam meliputi:  Hisrof, Kabul, Gasna, Balkh dan Turkistan.

d.      Peradaban dan Kebudayaan
Diantara perkembangan yang ada pada masa Khalifah Ustman adalah :
  • Penaskahan Al-Qur’an.
  • Perluasan Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.
  • Didirikannya Masjid Al-Atiq di utara benteng Babylon.
  • Membangun pengadilan.
  • Membnetuk Angkatan Laut.
  • Membentuk Departemen: Dewan Kemiliteran, Baitul Mal, Jawatan Pajak, dan Jawatan Pengadilan.



D.    ALI BIN ABI THALIB (35-40 H/656-661 M)

a.      Pengangkatan Menjadi Kholifah
Ketika Khalifah Usman bin Affan wafat, warga Madinah dan tiga pasukan dari Mesir, Basrah dan Kufah bersepakat memilih Ali bin Abu Thalib sebagai khalifah baru. Menurut riwayat, Ali sempat menolak pelantikan itu. Namun semua mendesak beliau untuk memimpin umat. Pembai’atan Ali pun berlangsung di Masjid Nabawi.

b.      Kesulitan-kesulitan yang Dihadapi
Æ  Pemberontakan Thalhah, Zubair, dan Aisyah (parang jamal).
Æ  Perang shiffin.
Æ  Timbulnya golongan ketiga Al-Khawarij.

c.       Perluasan Islam

d.      Peradaban dan Kebudayaan
Diantara perkembangan yang ada pada masa Khalifah Ali adalah :
  • Terciptanya ilmu bahsa/nahwu (Aqidah Nahwiyah).
  • Berkebangnya Ilmu Khatt Al-Qur’an.
  • Berkembangnya sastra.




DAFTAR PUSTAKA
A. Hasymy. Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta:Bulan Bintang.1979.
A. Syalabi. Sejarah dan Kebudayaan Islam. Jilid.I. Jakarta:Pustaka Alhusna.
     1990.
http://isk.dakwah.info/?p=98
http://moegrafis.blogspot.com/2011/05/peradaban-islam-pada-zaman-al-
    khulafa.html.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar