Kegiatan
deskripsi bibliografis adalah kegiatan yang mencatat data-data dari suatu bahan
pustaka mulai dari judul, pengarang, tempat terbit, penerbit, deskripsi fisik
hingga nomor standar bahan pustaka. Pencatatan disesuaikan dengan ISBD
(International Standard Bibliographic Description) dengan susunan entri-entri
katalog berdasarkan AACR2 (Anglo American Cataloguing Rules ed. Rev. 2).
Dekripsi menurut International Standard
Bibliographic Description (ISBD) membahas karakteristik bibliografi berdasarkan
ciri fisik bahan pustaka yang sedang diolah, diantaranya adalah :
- ISBD
(M) untuk bahan buku (Monograf)
- ISBD
(S) untuk terbitan berseri (Serials)
- 3. ISBD (CM) untuk bahan kartografis
(Cartographic Materials)
- ISBD
(NBM) untuk bahan nonbuku (Non Book Material)
Menurut ISBD tersebut bahan pustaka yang
akan diolah disusun ke dalam daerah (area), yang tiap daerah terdiri dari
beberapa unsur. Daerah-daerah dan unsur-unsur dipisahkan oleh tanda
baca. Setiap daerah, kecuali pada daerah pertama, di awali dengan titik,
spasi, garis, spasi “. — “
Daerah atau area tersebut yang sering
digunakan terdiri dari :
- Daerah
judul dan pernyataan tanggung jawab terdiri dari :
a. Judul dideskripsikan sesuai dengan data
yang tertera pada halaman judul. Judul harus ditulis apa adanya dan dapat
dibedakan, seperti : judul sebenarnya; judul paralel, yaitu judul
sebenarnya dalam bahasa lain dan; judul lain atau anak judul, yaitu judul
tambahan atau keterangan lebih lengkap dari judul.
b. Pernyataan tanggung jawab
Pernyataan tanggung jawab, penentuan
penanggung jawab karya atau tulisan misalnya : Pengantar matematika / oleh Andi
Hakim Nasution. Karya atau tulisan itu merupakan karya pengarang Andi Hakim
Nasution.
- Daerah
edisi
Daerah edisi memberikan pernyataan tentang
edisi, misalnya edisi pertama, edisi kedua, edisi revisi dan sebagainya,
pengolahannya sebagai berikut :
- First
edition, harus ditulis 1st ed.
- Second
edition, harus ditulis
2nd ed.
- Third
edition, harus ditulis 3rd ed.
- Four
edition, harus ditulis 4th ed.
Untuk edisi lebih dari 3 ditambah “th”
- Edisi
pertama, ditulis Ed. 1
Di daerah ini juga dapat dicantumkan
cetakan dokumen tersebut misalnya, Ed.1., cet. 2
- Daerah
tempat terbit, penerbit, dan tahun terbit
Daerah penerbitan (Impresum) menunjukkan
dimana dokumen itu diterbitkan, siapa yang menerbitkan, dan tahun berapa
dokumen itu diterbitkan, sebagai contoh : Bogor : IPB Press, 2006
Jakarta : Gramedia, 2005
Bandung : Alummni, 2006
Nama perusahaan seperti (PT, CV, CO.FA)
tidak dicantumkan kecuali khusus press untuk perguruan tinggi ditulis apa
adanya. Jika tempat terbit, penerbit, dan tahun terbit tidak ditemukan
dalam dokumen, maka gunakan istilah [s.l.] singkatan dari sine loco, untuk tempat terbit yang tidak diketahui ;
[s.n.] singkatan dari sine nominee, untuk nama penerbit yang
tidak diketahui ; [s.a.] singkatan dari sine anno untuk tahun terbit yang
tidak diketahui, dapat juga digunakan :
[2000?] —– Tahun terbit ragu-ragu apakah
2000
[200-] —— Tahun terbit antara
2000-2010
[200-?] —– Tahun terbit ragu-ragu 2000-2010
- Daerah
deskripsi fisik
Daerah deskripsi fisik sering
disebut kolasi, daerah ini berisi data-data fisik sebuah dokumen seperti
: jumlah halaman angka romawi dan jumlah halaman angka arab, ada gambar atau
foto/grafik serta ukuran atau tinggi serta ditambah bahan penyerta dokumen.
Contoh penulisan : xx, 234 hlm. : il. 30
cm. + CD (lampiran)
- Daerah
seri
Judul seri ditulis sesuai dengan apa yang
tercantum di dalam sumber informasi utama. Bila terdapat nomor seri
sertakan nomor seri tersebut dengan menggunakan tanda titik koma (;).
Contoh : 14 hlm.:il.; 21 cm.- (seri fauna ; no.3)
- Daerah
catatan
Daerah catatan adalah untuk mencatat
informasi yang dianggap penting untuk diketahui oleh pemakai dan petugas
perpustakaan dan tidak dapat dimasukkan 1 – 5.
- Daerah
ISBN
Daerah ISBN (International Standard Book
Number) merupakan suatu nomor atau kode khusus atau identitas suatu buku
yang bersifat International. Contoh penulisan ISBN 979-345-217-3
Deskripsi bibliografis dibagi ke dalam 8
daerah (area), dimana tiap-tiap daerah juga terdiri atas beberapa unsur. Antara
daerah-daerah dan unsur-unsur dipisahkan dengan tanda baca titik (.). Setiap
daerah diawali dengan tanda titik, spasi, garis, garis (. --), kecuali
pada daerah pertama tidak berlaku aturan ini.
Kedelapan deskripsi bibliografis tersebut
adalah :
- Daerah judul dan pernyataan penanggungjawab è judul buku, nama pengarang (letaknya sejajar dengan nomor panggil buku atau call number)
- Daerah Edisi
- Daerah Data Khusus
- Daerah Impresium (tempat terbit, penerbit, dan tahun terbit)
- Daerah Kolasi atau data fisik buku (jumlah halaman dalam angka romawi, jumlah halaman dalam angka arab, informasi mengenai ada tidaknya ilustrasi atau gambar, indeks, tinggi buku dalam cm)
- Daerah Monografi (keterangan seri, ISSN).
- Daerah Catatan è mencatat segala sesuatu yang dianggap penting yang belum dimasukkan pada daerah sebelumnya.
- Daerah ISBN dan harga (optionall atau tidak selalu harus dituliskan)
9.
1. Deskripsi fisik untuk materi
Kartografi ( Peta).
Sumber
informasinya terdiri atas:
(a.)
Pengarang
(b.)
Judul
(c.)
Edisi (bilamana ada)
(d.)
Skala
(e.)
Kota terbit; nama penerbit; pencetak; tahu cetakan bilamana ada
(f.)
Keterangan fisik
(g.)
Seri
(h.)
Catatan
Contoh
ISBD untuk materi Kartografis:
.
Indonesia.
Bakosurtanal
Peta
Nusa Tenggara Timur. – Skala 1 : 200.000.
(Jakarta):
Bakosurtanal; 1990.
1:
hitam putih; 35 x 65 cm.
Merupakan
peta buta
2.
Deskripsi bibliografi untuk sumber bersinambungan.
Sumber
bersinambungan merupakan terbitan yang berurutan ditandai dengan nomor
penerbitan secara kronologis serta direncanakan terbit dalam waktu yang tidak
terbatas. Jenis ini meliputi : majalah, koran dan laporan tahunan.
Sumber
informasinya terdiri atas:
(a.)
Pengarang berupa badan yang bertanggungjawab atas isi intelektual terbitan
berseri.
(b.)
Judul termasuk anak judul.
(c.)
Tahun pertama terbit, volume dan nomor pertama
(d.)
Kota terbit, nama penerbit, mulai tahun terbit
(e.)
Keterangan tentang tinggi dokumen.
(f.)
Frekuensi terbit
(g.)
ISSN
Catatan:
Penulisan deskripsi fisik materi ini secara indensi menggantung; Penulisan
tanggal sistem terbuka, maksudnya menunjukkan bahwa suatu majalah pertama kali
terbit pada tahun berapa dan berakhir sampai batas waktu yang tidak
ditentukan.; Keterangan fisik cukup memuat tentang tinggi dokumen.
Contoh
ISBD untuk materi berkesinambungan sebagai berikut:
Departemen
Kehutanan. Balai Diklat Kehutanan Kupang.
Warta
Diklat: Media Informasi dan Pengetahuan Kehutanan.
Edisi
01 tahun 2006. Kupang: BDK Kupang., ( 2006 - ).
30
cm.
Triwulan
ISSN:----
3.Deskripsi
bibliografis untuk Rekaman Suara.
Rekaman
suara umumnya disimpan pada media kaset maupun CD.
Sumber
informasinya terdiri dari:
(a.)
Tajuk nama pengarang teks atau penggubah musik
(b.)
Judul lagu yang disajikan.
(c.)
Nama pembuat rekaman, distributor, tahun
(d.)
Keterangan fisik
(e.)
Catatan / durasi.
Contoh
ISBD materi ini sebagai berikut:
Schreiber,
Morris
Teaching
reading in elementary school (rekaman suara)/ Morris Scheiber. –New York:
Folksway Record, 1978.
1
piringan hitam: 33 ½ rpm + 1 buku panduan.—(Master Teacher series; no.1)
Isi
: muka A: Reading in the primary grades. Muka B: The mid point-achievement and
expectations-reading in the intermediate grades- Parents and the reading
program.
4.
Deskripsi bibliografi untuk gambar hidup dan rekaman video.
Rekaman
gmabar hidup, video dan film umumnya disimpan pada media kaset VHS maupun CD,
DVD dan film strip.
Sumber
informasinya terdiri dari:
(a.)
Tajuk nama pengarang teks atau penggubah musik
(b.)
Judul lagu yang disajikan..
(c.)
Nama pembuat rekaman, distributor, tahun
(d.)
Keterangan fisik
(e.)
Catatan / durasi/ resensi
Contoh
ISBD materi ini sebagai berikut :
Couchman,
Peter.
Job
on the line ( rekaman video)/ Peter Couchman.—Canberra:
ABC
TV, 1991.
kaset
( 90 menit): suara, warna. – (Couchman over australia).
Percakapan
acara televsi dibawah panduan peter Couhman.
Episode
ini membahas pengangguran di Australia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar