Rabu, 13 Juni 2012

konsep umum bibliografi non buku




Kegiatan deskripsi bibliografis adalah kegiatan yang mencatat data-data dari suatu bahan pustaka mulai dari judul, pengarang, tempat terbit, penerbit, deskripsi fisik hingga nomor standar bahan pustaka.  Pencatatan disesuaikan dengan ISBD (International Standard Bibliographic Description) dengan susunan entri-entri katalog berdasarkan AACR2 (Anglo American Cataloguing Rules ed. Rev. 2).
Dekripsi menurut International Standard Bibliographic Description (ISBD) membahas karakteristik bibliografi berdasarkan ciri fisik bahan pustaka yang sedang diolah, diantaranya adalah :
  1. ISBD (M) untuk bahan buku (Monograf)
  2. ISBD (S) untuk terbitan berseri (Serials)
  3. 3. ISBD (CM) untuk bahan kartografis (Cartographic Materials)
  4. ISBD (NBM) untuk bahan nonbuku (Non Book Material)
Menurut ISBD tersebut bahan pustaka yang akan diolah disusun ke dalam  daerah (area), yang tiap daerah terdiri dari beberapa unsur.  Daerah-daerah dan unsur-unsur dipisahkan oleh tanda baca.  Setiap daerah, kecuali pada daerah pertama, di awali dengan titik, spasi, garis, spasi “. — “
Daerah atau area tersebut yang sering digunakan  terdiri dari :
  1. Daerah judul dan pernyataan tanggung jawab terdiri dari :
a. Judul dideskripsikan sesuai dengan data yang tertera pada halaman judul. Judul harus ditulis apa adanya dan dapat dibedakan, seperti :  judul sebenarnya; judul paralel, yaitu judul sebenarnya dalam bahasa lain dan; judul lain atau anak judul, yaitu judul tambahan atau keterangan lebih lengkap dari judul.
b.  Pernyataan tanggung jawab
Pernyataan tanggung jawab, penentuan penanggung jawab karya atau tulisan misalnya : Pengantar matematika / oleh Andi Hakim Nasution. Karya atau tulisan itu merupakan karya pengarang Andi Hakim Nasution.
  1. Daerah edisi
Daerah edisi memberikan pernyataan tentang edisi, misalnya edisi pertama, edisi kedua, edisi revisi dan sebagainya, pengolahannya sebagai berikut :
  1. First edition, harus ditulis 1st ed.
  2. Second edition, harus ditulis 2nd ed.
  3. Third edition, harus ditulis 3rd ed.
  4. Four edition, harus ditulis 4th ed.  Untuk edisi lebih dari 3 ditambah “th
  5. Edisi pertama, ditulis Ed. 1
Di daerah ini juga dapat dicantumkan cetakan dokumen tersebut misalnya, Ed.1., cet. 2
  1. Daerah tempat terbit, penerbit, dan tahun terbit
Daerah penerbitan (Impresum) menunjukkan dimana dokumen itu diterbitkan, siapa yang menerbitkan, dan tahun berapa dokumen itu diterbitkan, sebagai contoh : Bogor : IPB Press, 2006
Jakarta : Gramedia, 2005
Bandung : Alummni, 2006
Nama perusahaan seperti (PT, CV, CO.FA) tidak dicantumkan kecuali khusus press untuk perguruan tinggi ditulis apa adanya.  Jika tempat terbit, penerbit, dan tahun terbit tidak ditemukan dalam dokumen, maka gunakan istilah [s.l.] singkatan dari sine loco, untuk tempat terbit yang tidak diketahui ; [s.n.] singkatan dari sine nominee, untuk nama penerbit yang tidak diketahui ; [s.a.] singkatan dari sine anno untuk tahun terbit yang tidak diketahui, dapat juga digunakan :
[2000?] —– Tahun terbit ragu-ragu apakah 2000
[200-] ——   Tahun terbit antara 2000-2010
[200-?] —–  Tahun terbit ragu-ragu 2000-2010
  1. Daerah deskripsi fisik
Daerah deskripsi fisik sering disebut  kolasi, daerah ini berisi data-data fisik sebuah dokumen seperti : jumlah halaman angka romawi dan jumlah halaman angka arab, ada gambar atau foto/grafik serta ukuran atau tinggi serta ditambah bahan penyerta dokumen.
Contoh penulisan : xx, 234 hlm. : il. 30 cm. + CD (lampiran)
  1. Daerah seri
Judul seri ditulis sesuai dengan apa yang tercantum di dalam sumber informasi utama.  Bila terdapat nomor seri sertakan nomor seri tersebut dengan menggunakan tanda titik koma (;).  Contoh : 14 hlm.:il.; 21 cm.- (seri fauna ; no.3)
  1. Daerah catatan
Daerah catatan adalah untuk mencatat informasi yang dianggap penting untuk diketahui oleh pemakai dan petugas perpustakaan dan tidak dapat dimasukkan 1 – 5.
  1. Daerah ISBN
Daerah ISBN (International Standard Book Number)  merupakan suatu nomor atau kode khusus atau identitas suatu buku yang bersifat International. Contoh penulisan ISBN 979-345-217-3
Deskripsi bibliografis dibagi ke dalam 8 daerah (area), dimana tiap-tiap daerah juga terdiri atas beberapa unsur. Antara daerah-daerah dan unsur-unsur dipisahkan dengan tanda baca titik (.). Setiap daerah diawali dengan tanda  titik, spasi, garis, garis (. --), kecuali pada daerah pertama tidak berlaku aturan ini.  
Kedelapan deskripsi bibliografis tersebut adalah :
  1. Daerah judul dan pernyataan penanggungjawab è judul buku, nama pengarang (letaknya sejajar dengan nomor panggil buku atau call number)  
  2. Daerah Edisi
  3. Daerah Data Khusus
  4. Daerah Impresium (tempat terbit, penerbit, dan tahun terbit)
  5. Daerah Kolasi atau data fisik buku (jumlah halaman dalam angka romawi, jumlah halaman dalam angka arab, informasi mengenai ada tidaknya ilustrasi atau gambar, indeks, tinggi buku dalam cm)
  6. Daerah Monografi (keterangan seri, ISSN).
  7. Daerah Catatan è mencatat segala sesuatu yang dianggap penting yang belum dimasukkan pada daerah sebelumnya.
  8. Daerah ISBN dan harga (optionall atau tidak selalu harus dituliskan)
9.    1. Deskripsi fisik untuk materi Kartografi ( Peta).

Sumber informasinya terdiri atas:

(a.) Pengarang
(b.) Judul
(c.) Edisi (bilamana ada)
(d.) Skala
(e.) Kota terbit; nama penerbit; pencetak; tahu cetakan bilamana ada
(f.) Keterangan fisik
(g.) Seri
(h.) Catatan

Contoh ISBD untuk materi Kartografis:

.






Indonesia. Bakosurtanal
Peta Nusa Tenggara Timur. – Skala 1 : 200.000.
(Jakarta): Bakosurtanal; 1990.
1: hitam putih; 35 x 65 cm.
Merupakan peta buta

2. Deskripsi bibliografi untuk sumber bersinambungan.
Sumber bersinambungan merupakan terbitan yang berurutan ditandai dengan nomor penerbitan secara kronologis serta direncanakan terbit dalam waktu yang tidak terbatas. Jenis ini meliputi : majalah, koran dan laporan tahunan. 
Sumber informasinya terdiri atas:
(a.) Pengarang berupa badan yang bertanggungjawab atas isi intelektual terbitan berseri.
(b.) Judul termasuk anak judul.
(c.) Tahun pertama terbit, volume dan nomor pertama
(d.) Kota terbit, nama penerbit, mulai tahun terbit
(e.) Keterangan tentang tinggi dokumen.
(f.) Frekuensi terbit
(g.) ISSN
Catatan: Penulisan deskripsi fisik materi ini secara indensi menggantung; Penulisan tanggal sistem terbuka, maksudnya menunjukkan bahwa suatu majalah pertama kali terbit pada tahun berapa dan berakhir sampai batas waktu yang tidak ditentukan.; Keterangan fisik cukup memuat tentang tinggi dokumen.

Contoh ISBD untuk materi berkesinambungan sebagai berikut:
Departemen Kehutanan. Balai Diklat Kehutanan Kupang.
Warta Diklat: Media Informasi dan Pengetahuan Kehutanan.
Edisi 01 tahun 2006. Kupang: BDK Kupang., ( 2006 - ).
30 cm.
Triwulan
ISSN:----

3.Deskripsi bibliografis untuk Rekaman Suara.
Rekaman suara umumnya disimpan pada media kaset maupun CD.
Sumber informasinya terdiri dari:
(a.) Tajuk nama pengarang teks atau penggubah musik
(b.) Judul lagu yang disajikan.
(c.) Nama pembuat rekaman, distributor, tahun
(d.) Keterangan fisik
(e.) Catatan / durasi.


Contoh ISBD materi ini sebagai berikut:
Schreiber, Morris
Teaching reading in elementary school (rekaman suara)/ Morris Scheiber. –New York: Folksway Record, 1978.
1 piringan hitam: 33 ½ rpm + 1 buku panduan.—(Master Teacher series; no.1)
Isi : muka A: Reading in the primary grades. Muka B: The mid point-achievement and expectations-reading in the intermediate grades- Parents and the reading program.

4. Deskripsi bibliografi untuk gambar hidup dan rekaman video.
Rekaman gmabar hidup, video dan film umumnya disimpan pada media kaset VHS maupun CD, DVD dan film strip.
Sumber informasinya terdiri dari:
(a.) Tajuk nama pengarang teks atau penggubah musik
(b.) Judul lagu yang disajikan..
(c.) Nama pembuat rekaman, distributor, tahun
(d.) Keterangan fisik
(e.) Catatan / durasi/ resensi

Contoh ISBD materi ini sebagai berikut :
Couchman, Peter.
Job on the line ( rekaman video)/ Peter Couchman.—Canberra:
ABC TV, 1991.
kaset ( 90 menit): suara, warna. – (Couchman over australia).
Percakapan acara televsi dibawah panduan peter Couhman.
Episode ini membahas pengangguran di Australia.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar